Kamis, 17 Desember 2015

Atas Kebaikan Hati Zakiah, Nenek Ini Bisa Berobat di RSUD Majene.


Foto Rumah miliknya yang lebih layak disebut Gubuk. 
MAJENE – wartaekspres.com - Nasib malang menimpah seorang nenek, Najarah (57), warga Desa Onang Utara, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene Sulbar. Di tengah keterbatasan kondisi menghimpit kehidupannya yang sebatang kara, kecelakaan datang menimpahnya.

Nenek Najarah terjatuh dari tangga gubuknya, dan ia pun mengalami luka serius di bagian betisnya. Akibat pendarahan yang hebat, dirinya tak kuasa bertahan, apalagi ditambah luka sakit yang dialaminya. Akhirnya ia dilarikan ke Puskesmas terdekat, di Desa Onang.

Tiba di Puskesmas Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Majene, nenek Najarah mendapat perawatan dari para medis yang tengah berjaga, namun sayang alat-alat yang tak cukup tersedia mengharuskan nenek sebatang kara ini harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene.

"Ceritanya gini, itu pasien tetanggaku di Tubo Sendana, Desa Onang Utara, dia jatuh dari tangga, terus betisnya tembus tertusuk, perdarahanki. Di PKM ndak bisa dikerja, jadi kami rujuk ke Rumah Sakit Majene, ternyata harus dioperasi, sementara orangnya tidak mampu kasian," kata Zakiah, perawat PKM Onang yang juga tetangga nenek Najarah.

Tidak punya kartu apapun selain KTP dan foto copy KK, akhirnya membuat nenek Najarah sempat "tersandra" di RSU Majene. Tentu karena alasan biaya operasi.

"Mobil ambulannya saja saya yang tanggung pak, termasuk semua biaya perawatannya. Di rumah sakit saya jaminkan lagi KTP-ku di apotik, dan KTP suami saya simpan sebagai jaminkan," kisah Zakiah kepada media ini, Rabu (16/12/2015).

Selain mengurus biaya perawatan mulai dari Puskesmas sampai rumah sakit, Zakiah juga telah berbaik hati menjadi bagian maha penting dalam mengurus nenek yang malang ini.

"Karena sangat priharin, kami coba uruskan BPJS, itu untuk menanggulangi biaya perawatannya di RS Majene. Karena waktunya sangat mendesak, maka kami harus urus selama tiga hari kerja sesuai ketentun rumah sakit bahwa BPJS harus masuk 3x24 jam pak, jadi malamnya saya menghadap ke Kepala Dinas Sosial untuk melaporkn hal ini. Dari beliau kami dikasih jalan untuk buatkn BPJS miskin asalkan ada namanya pasien di daftar orang-orang miskin yang sudah didata. Ternyta saya cek ndak ada kasian namanya, ya Allah suamiku lagi kasian yang harus uruskan rekomendasinya dari desa ke Dinsos," kata Zakiah.

Baca selengkapnya di www.wartaekspres.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar