JAKARTA - wartaekspres.com - Ketua DPP Pemuda Demokrat Indonesia, Baharudin Farawowan, SH, MH melihat kasus Freeport merupakan sebuah langkah awal. Setya Novanto dan Riza Chalid hanyalah bagian dalams atu proses penguakan berapa besar Papua itu diperlukan.
Direktur Papua Foundation ini sangat mendukung atas tindakan
masyarakat Papua yang diwakili oleh tokoh pemuda atas langkah bijaknya memberikan
apresiasi kepada Setya Novanto yang telah membuat isu Freeport dan Papua
menjadi isu yang sesungguhnya.
“Selama ini Papua hanya diberitakan terkait konflik,
kebodohan, primitif. Tidak pernah ada satu pemberitaan yang menyatakan prestasi,
kedamaian Papua dan intelejensi pendidikan masyarakatnya yang kini mulai terpupuk.
Jangan lagi bodohi kami, karena kami sudah mengerti,” tukas Bahar.
Menurut Baharudin Kasus Papa minta Saham Freeport
inilah yang lantas membuka mata dunia bahwa Papua itu penting terkait hasil buminya.
Bagaimana jika Freeport tidak pernah ada di Bumi Cendrawasih, masihkah dipertahankan
oleh Indonesia, ataukah akan dibuang seperti Timor Timur, katanya.
“Seharusnya pemerintah lebih mengutamakan hak-hak kemanusiaan
masyarakat Papua yang sekarang ini masih jauh dari kelayakan, memperhatikan infrastruktur,
pendidikan, kesehatan dan semua yang diperlukan dari satu peradaban. Bukan malah
meributkan saham Freeport,” tegasnya.
Lanjut Bahar, masing-masing pihak merasa benar dan merasa
memiliki Freeport yang dikamuflase dengan jargon Pentingnya Papua Bagi Indonesia,
Papua dielus dan dibelai hanya agar tidak teriak Merdek apasalnya Freeport ada di
sana.
“Kalau memang Papua itu sangat penting, buktikanlah dengan
perbaikan kesejahteraan bagi masyarakat di sana dan semua lini kehidupannya.
Bukan hanya diributkan terus dengan kepentingan-kepentingan pragmatis untuk memperkaya
diri,” tukas mantan Sekretaris Pemenangan Jokowi-JK untuk Provinsi Papua via
sambungan selulernya, Rabu (16/12/15).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar