Cilegon – wartaekspres.com – Sebuah kota sudah sewajarnya memiliki ikon yang bisa menjadi treadmark sebagai symbol kejayaan dari wilayah. Seperti halnya Monas di Jakarta, Gedung Sate di Bandung dan Tugu Pahlawan di Surabaya. Cilegon kini tampil seksi dengan geliat landmarknya yang bakal jadi magnet pemikat bagi masyarakat umum dan pelaku industri.
Indonesia harus bangga dengan kota
yang berada di ujung barat laut Pulau Jawa di Provinsi Banten ini, Kota
Industri Baja terbesar di Asia Tenggara ini telah menghasilkan sekitar 6 juta
ton baja setiap tahunnya di Kawasan Krakatau Steel Cilegon.
Beragam objek vital negara juga ada, seperti
Pelabuhan Merak, Pelabuhan Cigading Habeam Centre, Kawasan Industri Karkatau
Steel, PLTU Surabaya, PLTU Krakatau Daya Listrik, Krakatau Tirta Industri Water
Treatment Plant dan rencana besar tentang pembangunan Jembatan Selat Sunda juga
Kawasan Industri Berikat Selat Sunda.
Sebagai Kota Baja terbesar di Asia
Tenggara, Cilegon mulai berbenah dan menghias diri, salah satunya dengan pembangunan
Landmark di tengah kota sebagai ikon yang memikat. Proyek pembangunan yang
menghabiskan dana sebesar Rp. 3,3 miliar ini telah menghasilkan karya seni anak
negeri dengan struktur tatanan desain yang artistic dan berfilosofis.
Tentunya upaya melahirkan sebuah karya
ini tidak terlepas dari buah pikiran dan rencana pemimpin daerah Cilegon yang
piawai menangkap moment dalam menyambut era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang
kini sedang gencar menggaung.
Kepala Dinas Tata Kota Cilegon, Aziz
Setia Ade mengatakan, ide dasar pembangunan Landmark ini semua dari kami,
lantas disayembarakan dan dimenangkan oleh Wira Niaga Sejahtera, salah satu Konsultan
dari Pandeglang. Walaupun menjadi juara kedua pada sayembara 10 tahun silam,
desain tersebut terpilih karena dianggap ideal dibandingkan juara pertama dan ketiga
yang dimenangkan oleh Yusrizal dan Arthadwi Rayanaputra.
Baca selengkapnya di www.wartaekspres.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar