KUTAI BARAT – wartaekspres.com - Jalan Kampung Sentalar, Kecamatan Nuatan, Kabupaten Kutai Barat, merupakan permasalahan lama yang belum terselesaikan. Tahun 2013 yang lalu, warga adat Kampung Sentalar pernah menyampaikanya kepada pihak Pemerintah melalui Tim Investigasi LSM dan media, ketika tim tersebut melakukan kunjungan atas permintaan Warga Kampung Sentalar.
Nampaknya
upaya Pemerintah kala itu yang akan merealisasikan di Tahun Anggaran 2013-2014
belum terealisasi dengan maksimal, sehingga di akhir tahun 2015 dimana bertepatan
dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak, masyarakat mengadu
kembali melalui Suara Aduan Masyarakat Kutai Barat, yang menilai bahwa jalan
menuju Kampung Sentalar terlantar, yang membuat akhirnya masyarakat bersuara.
Ravino Geraldo, dalam akun Suara Aduan Masyarakat Kutai
Barat menyebutkan, bahwa jalan ke Kampung Sentalar sudah lama terlantar. Dua
kali pemimpin Kutai Barat berlalu, tapi kondisi jalan tetap tidak layak di
lalui. Perlu pemerintah lihat jalan ke Kampung Sentalar yang melewati Kampung Dempar,
layak kah, itu proyek pemerintah (proyek PU).
Muhammad Achmadie, Siapapun
Bupati Kutai Barat yang terpilih. Tolong lihat juga jalan di Sentalar, Kec. Nyuatan,
butuh perbaikan. Kalo nggak ada perbaikan. Lebih baik ganti nama kampungnya
jadi Terlantar.
Ravino Geraldo, juga mengatakan, itu sudah permainannya pak, terlalu banyak aturan, sehingga
pembangunan ke suatu daerah tidak terealisasi dengan tepat sasaran. KKN masih
di angka persen tertinggi. Kelayakan pembangunan ke semua daerah yang
melingkupi itu layak pak. Tapi apa akibat dari tindakan pemerintah yang tidak
becus, masyarakat yang jadi korban. Apalah guna hukum dan petugas kalo
premanisme tidak bisa diatasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar