Sebagai negara kepulauan yang memiliki kekayaan sumber daya laut berlimpah, Indonesia harus mampu mengelola sebuah sistem dalam menggeliatkan perekonomian dari bidang maritim. Baik sektor perdagangan, nelayan maupun wisatanya.
BANDA ACEH - wartaekspres.com
- Ketua Bidang Poros Maritim Pemuda (PMP), Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional
Pemuda Indonesia (DPP KNPI) Baharudin Farawowan, SH, MH mengatakan, momen peringatan
HUT Hari Nusantara yang ke 15 di Banda Aceh ini merupakan saat yang tepat untuk
memotivasi pemerintah dan seluruh lapisan pemuda yang ada di Indonesia untuk lebih
peka dan memberikan perhatian khusus akan pentingnya dunia kemaritiman dan
semua sistem pengelolaannya.
Seiring dengan Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada
tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia, Djuanda Kartawidjaja yang
saat itu, menyatakan kepada dunia, bahwa keberadaan laut Indonesia adalah termasuk
laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia yang menjadi satu kesatuan
wilayah NKRI.
Deklarasi Djuanda menyatakan, bahwa Indonesia
menganut prinsip-prinsip Negara Kepulauan (archipelagic state) yang pada saat itu
mendapat pertentangan besar dari beberapa negara, sehingga laut-laut antar pulau
pun merupakan wilayah Republik Indonesia dan bukan kawasan bebas.
Deklarasi Djuanda selanjutnya diresmikan menjadi UU
No. 4/PRP/1960 tentang perairan Indonesia. Akibatnya luas wilayah Republik
Indonesia berganda 2,5 kali lipat dari 2.027.087 km2 menjadi 5.193250 km2 dengan
pengecualian pulau Papua yang walaupun wilayah Indonesia tapi waktu itu belum diakui
secara internasional.
Kemudian, pada tahun 1999, Presiden Abdurrahman
Wahid mencanangkan tanggal 13 Desember sebagai Hari Nusantara. Penetapan hari ini
dipertegas oleh Presiden Megawati dengan menerbitkan Keputusan Presiden RI No.
126 Tahun 2001 tentang Hari Nusantara, sehingga tanggal 13 Desember resmi menjadi
hari perayaan nasional tidak libur.
Menurut Baharudin,
mengutip makna isi Deklarasi Djuanda, tujuan dari semua itu untuk mewujudkan
bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat dalam menentukan
batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan azas Negara Kepulauan yang bercorak dan
berkarakter.
“Sebagai poros kemaritiman, Indonesia harus bisa mengatur
lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan dan keselamatan,” tegas
Bahar di sebuah restaurant di bilangan Cikini Jakarta Pusat, Jum’at (11/12/15).
Baca selengkapnya di www.wartaekspres.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar